Lewat Zmart, BAZNAS Dorong Ismail Wujudkan Mimpi Sekolahkan Anak hingga Sarjana

Menyekolahkan anak hingga sarjana menjadi impian Ismail, pria paruh baya asal Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Keinginan Ismail cukup beralasan, dia ingin anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik untuk masa depannya kelak.

“Saya pengin banget anak saya sarjana, kerja, mendapat penghasilan yang bagus untuk kehidupannya. Untuk mencapai ke sana, tentu saya harus bekerja keras,” kata Ismail.

Namun kadang keinginan tak sejalan dengan kenyataan. Ismail yang mengandalkan warung kelontong di depan rumah, sering kali tak mampu mencukupi kebutuhan harian keluarganya. Dahulu, warung Ismail tak tertata dengan baik, dia hanya sekadar berjualan tanpa adanya bimbingan. Omzet yang didapat pun sedikit, sekitaran Rp400 ribu per bulan. Dengan pendapatannya, sangat sulit untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

“Hasil dari warung kadang membuat saya miris. Bingung, dari mana menambah pemasukan lagi. Selain biaya anak kuliah yang saya tabung, saya juga harus mencukupi kebutuhan yang lain. Sedangkan istri saya ibu rumah tangga,” ucapnya.

Namun kehidupan Ismail perlahan berubah saat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) hadir melalui program Zmart.

Program Zmart adalah program pemberdayaan ekonomi dalam bentuk pengembangan warung/toko yang dimiliki mustahik dengan skala mikro sampai kecil untuk mengatasi kemiskinan di wilayah urban. Setelah melalui proses asesmen dan seleksi, BAZNAS menyatakan warung Ismail layak untuk diberi bantuan.

Selain bantuan modal, BAZNAS juga memberikan pelatihan dan pendampingan secara berkala untuk membantu Ismail memajukan warungnya. Dari situlah baru terlihat bahwa sebelumnya Ismail kurang tepat dalam menjalankan warungnya, salah satunya tidak menerapkan optimalisasi produk fast moving, atau produk yang jadi kebutuhan sehari-hari konsumen. Misalnya makanan dan minuman kemasan, perlengkapan mandi, produk pembersih, dan lain-lain. Produk ini biasanya cepat perputarannya, sehingga harus ditempatkan di tempat yang gampang terlihat pembeli.

“Setelah menjadi binaan BAZNAS, saya mulai mengerti teknik berjualan yang baik. Alhamdulillah, perlahan pendapatan saya meningkat, selain mendapat bantuan branding warung, juga mendapat ilmu yang bisa saya terapkan dalam berjualan,” kata Ismail.

Semenjak jadi binaan BAZNAS, sehari-hari Ismail bisa mendapatkan keuntungan Rp50 ribu sampai Rp100 ribu di awal bergabung. Kini pendapatannya pun makin meningkat karena warungnya telah mendapatkan pelanggan tetap, yakni warga sekitar yang sering berbelanja kebutuhan harian.

“Saya sangat bersyukur sekali. Pendapatan dari warung saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sekolah anak, dan menambah barang dagangan,” ucapnya.

“Kepada para donatur yang telah membantu melalui BAZNAS, saya ucapkan terima kasih sudah membagikan rezekinya kepada orang-orang yang membutuhkan dan semoga dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT,” kata Ismail.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here