BAZNAS RI Rencanakan Buka UPZ di KBRI Seluruh Dunia

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA

JAKARTA – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA bersilaturahmi dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Mayerfas, dalam rangka menguatkan dan mensyiarkan zakat tak hanya di Indonesia, namun juga di benua Eropa dan dunia.

Pertemuan itu turut dihadiri Wakil Pimpinan BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, para pimpinan BAZNAS RI, dan para pejabat terkait, yang digelar secara daring, melalui Zoom Meeting, pada Rabu (13/4).

Dalam pertemuan itu, Noor Achmad menyebutkan BAZNAS memiliki tujuan untuk menyejahterakan umat dan mengentaskan kemiskinan, maka dibutuhkan kerja sama yang kuat salah satunya dengan pembentukan unit pengumpul zakat (UPZ) di seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

“Alhamdulillah kami merasa bangga bisa bersilaturahim dengan Pak Dubes dalam rangka untuk pengembangan zakat. Alhamdulillah di Bulan Ramadhan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semuanya. Ada hal yang ingin kami sampaikan, BAZNAS diperbolehkan untuk membentuk UPZ di seluruh kedutaan di dunia di KBRI, tujuannya adalah dalam rangka untuk menyejahterakan umat, dan mengentaskan kemiskinan,” ucap Noor.

Nantinya bantuan yang disalurkan, menurut Noor, bisa berguna bagi mahasiswa atau TKI yang membutuhkan bantuan, tak hanya di Eropa namun juga di kawasan Timur Tengah.

“Untuk itu, kami menginisiasi pembentukan Unit Pengumpul Zakat di KBRI dan bisa dikelola oleh teman-teman di KBRI atau jika tidak ada tenaganya bisa menunjuk atau menugaskan yang lain dalam pengelolaan UPZ -nya,” ujarnya.

BAZNAS memiliki tujuan mulia untuk mengembangkan Gerakan Cinta Zakat ke seluruh kedutaan di dunia. Saat ini, upaya maksimal terus dilakukan BAZNAS, salah satunya dengan melakukan audiensi dengan Malaysia dan UEA untuk membentuk UPZ di sana.

“Dalam pengelolaannya kami juga mengedepankan 3 aman, yaitu aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI. Ini memang amanat UU membolehkan kami untuk membuka UPZ di kedutaan Indonesia di seluruh dunia, sebagaimana UU No.23 tahun 2011 serta PP nomor 14 tahun 2014. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semuanya,” kata Noor.

Upaya BAZNAS itu pun mendapat sambutan hangat dari Dubes Belanda, Mayerfas yang menyebut hal ini merupakan kesempatan berharga untuk bisa melakukan audiensi dengan Ketua BAZNAS, wakil ketua BAZNAS dan pimpinan BAZNAS.

“Pertama, jumlah warga Indonesia di Belanda perkiraan kami ada sekitar 400 ribu WNI. Saya belum tahu berapa yang muslim, tapi kalau kita lihat beberapa kali kita berkumpul, orang Islam banyak sekali mungkin lebih dari setengahnya, masjid kita juga ada di Den Haag, Amsterdam, dan cukup banyak juga di Belanda ini,” katanya.

“Kami menyambut baik dari BAZNAS, jumlah potensi pengumpulan di Belanda ini cukup besar, terkadang para WNI kebingungan juga dalam menyalurkannya. Untuk itu nanti akan kami konsultasikan dengan Kemlu,” sambung Mayerfas.

Mayerfas juga mengatakan ada peluang untuk membentuk UPZ BAZNAS di Eropa karena kebaikan seperti itu sangat baik jika diteruskan dan diupayakan.

“Mungkin nanti kita bisa bentuk UPZ BAZNAS Eropa, karena kawasan kita banyak sekali, akan kami bicarakan, nanti kalau ada kesepakatan mungkin bisa kita bentuk UPZ BAZNAS Eropa,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here